Pengertian Penguat Inverting dan Non Inverting Pada Operational Amplifier

Konten [Tutup]

    Pengertian Penguat Inverting dan Non Inverting
    Teknodunia.com - Pada artikel ini, kami akan membahas pengertian penguat inverting dan non inverting pada operational amplifier. 

    Kita akan mempelajari apa itu inverting dan non inverting, serta bagaimana cara kerjanya dalam meningkatkan sinyal pada amplifier.

    Operational amplifier adalah komponen elektronik yang digunakan dalam berbagai aplikasi elektronik. Salah satu aplikasi umum operational amplifier adalah penguat sinyal. Dalam penguatan sinyal, terdapat dua jenis penguat yang umum digunakan, yakni inverting dan non inverting.

    Pengertian Inverting dan Non Inverting

    Pada bagian sebelumnya, kita telah membahas mengenai pengertian penguat inverting dan non inverting pada operational amplifier. 

    Sekarang, kita akan mengulas dengan lebih detail pengertian inverting dan non inverting.

    Perbedaan Inverting dan Non Inverting

    Inverting dan non inverting merupakan dua jenis penguat operasional yang umum digunakan. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada input dan output sinyalnya. 

    Pada penguat inverting, input sinyal masuk melalui terminal inverting (minus), sedangkan output sinyal keluar melalui terminal non-inverting (plus). 

    Pada penguat non inverting, input sinyal masuk melalui terminal non-inverting (plus), sedangkan output sinyal keluar melalui terminal non-inverting (plus) juga.

    Rumus Inverting dan Non Inverting

    Terdapat rumus-rumus yang digunakan dalam menghitung penguatan sinyal pada masing-masing jenis penguat. 

    Pada penguat inverting, rumus yang digunakan adalah Av = -Rf/Rin, dimana Av adalah penguatan tegangan, Rf adalah nilai resistor umpan balik dan Rin adalah nilai resistor input. 

    Sedangkan pada penguat non inverting, rumus yang digunakan adalah Av = 1 + Rf/Rin, dimana Av juga adalah penguatan tegangan, Rf adalah nilai resistor umpan balik dan Rin adalah nilai resistor input.

    Dengan pemahaman terhadap perbedaan dan rumus-rumus tersebut, kita dapat memilih jenis penguat yang sesuai dengan kebutuhan dan menghitung nilai-nilai resistor yang dibutuhkan.

    Cara Kerja Penguat Inverting

    Pada bagian ini, kami akan menjelaskan secara rinci cara kerja penguat inverting. Penguat inverting adalah jenis penguat operasional yang menghasilkan keluaran yang terbalik dari inputnya. 

    Prinsip dasar penguat inverting adalah menggunakan resistor untuk mengubah polaritas sinyal masukan, sehingga menghasilkan sinyal keluaran yang terbalik.

    Langkah-langkah yang terlibat dalam proses penguatan sinyal menggunakan penguat inverting adalah sebagai berikut:

    1. Pertama-tama, sinyal masukan diterapkan ke input inverting amplifier.
    2. Resistor feedback kemudian digunakan untuk mengontrol penguatan sinyal.
    3. Sinyal keluaran kemudian dihasilkan dan polaritasnya terbalik dari sinyal masukan.

    Dengan menggunakan penguat inverting, kita dapat meningkatkan amplitudo sinyal masukan dengan faktor penguatan tertentu. 

    Contohnya, jika kita memiliki penguat inverting dengan faktor penguatan 10, maka keluaran akan 10 kali lebih besar daripada sinyal masukan.

    Perhatikan rumus penguat inverting berikut:

    Vout = -Rf / Rin * Vin

    Dalam rumus ini, Rf adalah resistor feedback dan Rin adalah resistor input. Vin adalah sinyal masukan dan Vout adalah sinyal keluaran.

    Dengan pemahaman ini, kita dapat mengaplikasikan penguat inverting dalam rangkaian elektronik dengan lebih efektif, sehingga meningkatkan performa sistem secara keseluruhan.

    Cara Kerja Penguat Non Inverting

    Sebelum kita membahas cara kerja penguat non inverting, kita perlu memahami terlebih dahulu konsep dasar dari operational amplifier. 

    Operational amplifier adalah sebuah komponen elektronik yang digunakan untuk meningkatkan sinyal listrik dengan cara memperkuat selisih tegangan antara input positif dan input negatif. Penguat non inverting adalah jenis penguat yang output-nya berada di sisi input positif.

    Cara kerja penguat non inverting adalah dengan mengalikan tegangan input dengan gain atau penguatan. 

    Gain ini ditentukan oleh perbandingan antara resistansi feedback dan resistansi input. Semakin besar perbandingan ini, semakin besar gain-nya, dan semakin besar output yang dihasilkan. 

    Selain itu, penguat non inverting juga memiliki impedansi input yang sangat tinggi dan impedansi output yang sangat rendah, sehingga tidak mempengaruhi sinyal input dan tidak membebani rangkaian yang terhubung ke output-nya.

    Proses penguatan sinyal pada penguat non inverting berlangsung dengan cara sebagai berikut:

    1. Tegangan input diberikan ke input positif (non inverting) dari operational amplifier.
    2. Tegangan input juga disalurkan melalui rangkaian feedback yang terdiri dari resistor dan ground.
    3. Selisih tegangan antara input positif dan negative dihitung oleh operational amplifier, dan hasilnya dikalikan dengan gain atau penguatan.
    4. Output hasil penguatan kemudian diberikan ke resistor output dan ke sumber daya untuk menghasilkan output sinyal yang lebih besar.

    Dengan pemahaman yang baik tentang cara kerja penguat non inverting, kita dapat memanfaatkannya secara efektif dalam desain rangkaian elektronik kita untuk meningkatkan sinyal listrik. 

    Selain itu, kita juga dapat mengembangkan aplikasi yang lebih kompleks dengan memadukan penguat non inverting dengan komponen elektronik lainnya.

    Kesimpulan

    Dalam artikel ini, kita telah mempelajari tentang pengertian penguat inverting dan non inverting pada operational amplifier serta bagaimana kedua jenis penguat ini bekerja. 

    Kita telah membahas perbedaan antara inverting dan non inverting, begitu juga dengan rumus-rumus yang digunakan pada masing-masing jenis penguat. 

    Selain itu, kita juga telah mempelajari cara kerja penguat inverting dan penguat non inverting dengan menganalisis prinsip dasar dan langkah-langkah yang terlibat dalam proses penguatan sinyal.

    Dengan pemahaman ini, kita dapat menggunakan inverting dan non inverting amplifier secara efektif dalam projek-projek elektronik kita. 

    Penting bagi kita untuk memahami tentang inverting dan non inverting amplifier sebelum menggunakannya pada rangkaian elektronik agar dapat memaksimalkan fungsinya. Mari terus belajar dan mengembangkan kemampuan kita di bidang elektronik!

    Posting Komentar